JATUH TELAK DI HATIMU
Dia...
Yang begitu lama di hati ini. aku sering membuat bingung banyak orang kenapa aku seperti ini dengannya. orang bilang aku terlalu berlebihan. Dia bukan siapa-siapa. Hanya orang jauh yang hadir di hidupku dan tidak menimbulkan efek apa-apa kecuali rasa ini.
aku jatuh telak di hatinya. Dari sebuah jendela yang kecil ini aku melihatnya. Entah tepat atau tidak untukku masuk ke dunia rasa ini. Tapi aku akui getar itu ada. Selalu hadir saat kutemui dua jelaga matamu. Kurasakan bintang-bintang selalu hadir di belakangnya saat aku melihatnya. Mungkin itulah yang membuatku enggan untuk berpaling - tidak melihatnya lagi. Dia bukan siapa-siapa, awalnya. Setelah seringnya aku melihanya, membaca tentangnya. Setelah perubahan-perubahan yang terjadi di hidupku, Dia bukan lagi orang tanpa makna di hidupku. Dia istemewa. aku menyukainya. Dan aku bahagia. Awalnya aku hanya membiarkan sel-sel jiwaku yang tahu. Tapi ternyata aku termasuk manusia yang tidak bisa memendam perasaan terlalu lama. Sahabatku mengetahuinya.Menyenangkan bisa membicarakan tentangnya dengan mereka yang bisa tersenyum, terkejut, dimana sebelumnya aku hanya berbicara pada lembaran lembaran putih tanpa emosi.
Apakah dia sadar? bahwa dia sudah menimbulkan perubahan dalam hidup seorang anak manusia. Dia mungkin sadar tapi tidak cukup mampu untuk mengetahuinya. Aku ingin sekali bisa bicara dengannya. Ingin sekali. Tapi diantara kami ada jarak. Dia terlalu jauh untuk ditemui. Mungkin picisan, tapi ini kenyataan. Karena itulah aku lebih menempatkannya sebagai "DREAM". Kita seperti pungguk dan bulan. Dari sisi aku segalanya tidak mungkin. Aku sering bermimpi tentangnya. Mengobrol berdua di cafe, dia datang ke rumah aku, memberi bingkisan di hari ulang tahunku. Aku senang sekali mengulang scene mimpi itu dipikiranku.
Jadi fans dirinya segalnya menyenangkan, selain fata : AKU SENDIRIAN. Teman-temanku menyukai Taiwan (F4), artis, dan korea. Tapi jangan sangka aku tidak heboh. Jika semua teman sekelas aku ditanya siapa artis favoritku ya Jawabannya sama : DIA Tapi akhirnya aku sampai pada titik jengah. Kamu pasti tahu bagaimana rasanya berbicara dengan orang yang tidak sehati dan sepemikiran. Maksudku, apabila kita berbicara tentang seseorang atau sesuatu dan lawan bicara kita sangat menyukai pembicaraan itu, tentu akan sangat menyenangkan.
Tahun 2013, mematahkan vonis bahwa aku sendirian. Berawal dari kutemukannnya akun twitternya. Lalu kuketikkan namanya di mesin pencarian twit, dan akhirnya kutemukan mereka. Mereka yang sama denganku. Menyukainya. Aku senang dan bahagia. Tak kusangka aku bisa menemukannya dan menemukan mereka. Dan yang lebih membahagiakan lagi adalah ketika dia membalas mentionku. Oh masih kuingat tanggalnya, 21 September 2013. Saat itu juga aku teriak-teriak, jingkrak-jingkrak seperti orang gila. Ibuku sempat marah karena aku bertingkah seperti itu.
Aku bermimpi bisa bertemu dengannya. bercerita tentang 15 tahunku bersama cerita tentangnya. Ah, semua yang kumimpikan sepertinya mustahil. Kalimantan dan Jakarta itu jauh sekali bagiku. Tapi walaupun aku sadar tentang itu, entah kenapa aku masih menikmatinya. Mimpi itu, harapan itu, dan kuletakkan Dia disana. Melihat kenyataan yang ada dan supaya aku selamat dari mimpi, aku harus bangun, sadar bahwa semua itu tidak mungkin. Tapi ada satu hal yang masih kupercaya dan yakini. Satu yang menembus perbedaan, jarak, apapun itu. Karena satu itulah aku masih meletakkannya disana.
Percaya KEAJAIBAN?
Mungkin suatu saat keajaiban menghampiriku dan membawaku padanya. Aku hanya berharap bisa menjadi bagian yang Dia anggap indah walau tanpa sebuah nama.
Komentar
Posting Komentar