GuMa...(Gula+Madu)

"disini kau dan aku terbiasa bersama menjalani kasih sayang bahagia ku denganmu",,,,,,, Ada hawa segar yg kurasakan  ketika kakiku utk pertama kalinya menapaki jejak-jejak yg pernah kulewati dulu. Sekolah yg kukunjungi sore ini adh sekolah dimana aku dan teman"ku menggoreskan warna di masa merah putih. 11 tahun lebih berlalu,,,,,, Semuanya berubah. sekolahnya, rumah-rumah penduduk di sekitarnya, jalannya bahkan warung tempat aku jajan dulu aku tdk ingat. Ada bahagia yg kurasa, karna aku melihat sekolahku sekarang terlihat lebih berwarna dr yg dulu. Ketika aku sekolah dulu, rumpu-rumput liar menghiasi halaman depan & belakang sekolah. Aku ingat ketika kls 5 kami sering main di dkt empang yg berada tepat di depan ruang kls 5. Anak laki-laki sering usil dgn melemparkan lintah ke arah kami. Uuiih!!! aku jg ingat dulu, kalau rumput-rumput liar yg ada di sekolah sdh meninggi, anak-anak kls 4, 5, 6 disuruh kerja bakti.  Hr itu adh salah satu hr yg kami tu...

Putri Patricia-Didi Riyadi... duh gabungan kata itu tu slalu ada di pikiran. bertahta dengan tidak tergeserkan selama 14 tahun. sejak mereka dipasangkan di sinetron Dewi Fortuna, yang hampir semua scene mereka tu slalu romantis. padahal g mesra mesra amat sich tapi bikin envy. hihi saking berkesannya, sampai sekarang masih ingat aja scene nya. keseruan dimulai dari Mario (didi) yang nulis surat buat Putri. suratnya di selipin di buku, sampai beberapa hari tu belum dibuka buka ma Putri. sampai Putri ma temannya Denok (gendut, porsi badan ky gini pasti ada deh di stp sinet), trus satu lagi tp lupa namanya siapa, diperanin ma Anya dwinov belajar bareng di rumahnya Putri. di kamarnya putri si denok nanya udah dibaca belum surat dr Mario. ih, si putri sewooot banget jawabnya. katanya g penting ma tu surat. trus si denok dengan cueknya ngambil surat itu trus ngebacanya di depan Putri. walaupun tampangnya cuek tp putri tu curi2 dengar. endingnya dia terkesima. dan ...

Semua yang ditulis disini adalah murni pendapat kita waktu kita 17an. Udah lama banget. Berawal dari gue yang beli sebuah buku warna biru yang niatnya waktu beli untuk nampung cerita manis, luapan emosi, perjalanan cinta, sahabat, sampai sesuatu yang rasanya tu G pengen banget dilupa in. Tapi seiring berjalannya waktu buku itu beralih visi dari yang sifatnya pribadi menjadi sesuatu yang boleh dinikmati oleh semua orang tapi Cuma CEWEK. Dan Penulisnya tidak cuma gue tapi semua cewek penghuni kelas III IPA alias para sahabat tersayang dan dua bonus : Guru matematika kita sama adik kelas. Isinya macem-macem, dari cerita lahir, cita-cita, dari TK, SD, SMP, SMA, sampai yang namanya kita-kita ngenal cinta ;) Entah kenapa cinta tu hidup banget   di SMA. Cinta terasa wangi, fresh, buger dan nikmat banget   apa lagi di saat 17. Gue sama sahabat-sahabat yg G pacaran aja ngerasa cinta tu nyenengin banget, apa lagi mereka yang pacaran ya. Ternyata Cinta itu juga ada yang ...

2013. Akan kumasukkan di daftar tahun favoritku. Karna banyak sekali moment indah. Allah baiiiik sekali memberikan semua itu untukku. Ini salah satunya.. ----------------------- - Ya. Dia artis favoritku. Oh..ya aku lebih suka menyebutnya "favorit" bukan "idola". Karna memang bukan idolaku. Aku menyukai. Benar benar menyukainya. Kenapa? Tdk tau persis, mungkin dia artis remaja pertama yg kulihat. Mungkin... Ah, aku tidak ingin membicarakan itu. Yg jelas, sejelas yg aku tahu:  aku menyukainya. Aku ingin dia jd kakakku. *ngimpi* .   13 tahun. Bukan aku menghitungnya, justru aku tidak memikirkan berapa lama. Semasa SMP dan SMA semuanya mengalir biasa saja. Saat teman-temanku berbicara tentang idolanya, aku juga membicarakannya. Oh ya, teman2ku kadang punya idola yg sama. Aku berbeda. Sendirian menyukainya. Tp jgn sangka aku tdk heboh. Justru kalau kau tanya- mereka yg pernah sekelas dgnku- siapa artis favoritku, mereka pasti tahu. Karna aku sll membicara...

Apa Moment terindah dalam hidupmu? “ MTQ” 2010. Aku duduk di barisan penonton melihat pertandingan Fahmil Quran yang di tahun-tahun sebelumnya juga ku lihat. Menurutku kali ini pesertanya banyak yang baru, entah memang baru pertama kali ikut atau di empat tahun ke belakang mereka pernah ikut dan aku yang baru melihatnya. Waktu itu aku memandang ke sekeliling penonton dan pandanganku terhenti pada tiga cowok berbaju batik merah yang berada di kursi paling belakang. Salah satu dari mereka berkacamata. Terlihat keren itu pikirku. Bertanya-tanya siapa mereka dan wakil dari mana. Beberapa menit kemudian aku melihat penampilan   mereka. Sekeren orangnya. Sangat pintar dan begitu tenang dalam menjawab. Sayangnya saat perkenalan tadi aku tidak bisa mendengar dengan jelas namanya siapa Cuma tahu ia wakil dari mana. Ku pikir sich dia bukan orang asli. Ya,,,, rasanya tidak mungkin saja kalau ada orang daerah itu yang punya   kaya ini. Gayanya dia menjawab masih bisa ku ingat ...