Apa Kata Mereka tentang CINTA?
Semua yang
ditulis disini adalah murni pendapat kita waktu kita 17an. Udah lama banget.
Berawal dari gue yang beli sebuah buku warna biru yang niatnya waktu beli untuk
nampung cerita manis, luapan emosi, perjalanan cinta, sahabat, sampai sesuatu
yang rasanya tu G pengen banget dilupa in. Tapi seiring berjalannya waktu buku
itu beralih visi dari yang sifatnya pribadi menjadi sesuatu yang boleh
dinikmati oleh semua orang tapi Cuma CEWEK. Dan Penulisnya tidak cuma gue tapi
semua cewek penghuni kelas III IPA alias para sahabat tersayang dan dua bonus :
Guru matematika kita sama adik kelas.
Isinya
macem-macem, dari cerita lahir, cita-cita, dari TK, SD, SMP, SMA, sampai yang
namanya kita-kita ngenal cinta ;) Entah kenapa cinta tu hidup banget di SMA. Cinta terasa wangi, fresh, buger dan nikmat
banget apa lagi di saat 17. Gue sama
sahabat-sahabat yg G pacaran aja ngerasa cinta tu nyenengin banget, apa lagi
mereka yang pacaran ya.
Ternyata Cinta
itu juga ada yang nyakitin. Gue pernah lihat sahabat gue nangis lari dari
lantai atas menyusuri tangga trus ke kelas. Karena dia baru saja lihat pacarnya
duduk dan berbicara dengan cara agak lain dengan adik kelas. Gue juga pernah
lihat sahabat gue mengarahkan tangannya yang dikepal berulang kali ke dinding
dengan perasaan kesel banget. Trus curhat ke guru sambil nangis bilang kalau
dia denger cowok yang dia suka mau menikah. Gue juga pernah kok merasa down
banget sampai-sampai gue G bisa naik sepeda dengan baik, mau jatuh waktu itu,
Cuma gara-gara aku melihat sesuatu yang…..
Cinta juga ada
yang lucu. Kenapa lucu? Karena waktu kita cerita ke temen mereka pada ketawa.
Teman gue cerita dia pernah ketemu sama cowok yang dia sukaaa banget. Tapi
karena waktu itu dia belum siap jadi agak gimana gitu. Cowok itu sich
ekspresinya biasa aja dia juga G ngapa ngapain, Cuma duduk. Tapi dia ngerasa
kalo cowok itu ngeliatin dia jadinya dia keburu sembunyi di balik tembok
mesjid, tapi karna keburu-buru jadinya nabrak deh.
Katanya cinta
waktu SMA itu cinta monyet. Kenapa dinamakan cinta monyet gue G tahu. Tapi
mungkin artinya cinta itu main-main aja. G serius. G ada sama sekali niat ngejalanin itu untuk
menuju ke pernikahan, tapi Cuma sekedar mengisi, menghiasi masa SMA. Mungkin
kebanyakan kaya gitu.
Gue sich menyebutnya
lain. Gue lebih suka nyebutnya cinta semusim. Ya semusim. Mudah hilang bila
kita berusaha melupakannya seperti musim hujan yang cepat berganti dengan musim
kemarau. Gue juga ngerasa, suka gue ke cowok tu kaya gitu. Musim-musiman. Bila
gue lihat dia baik gue suka, lihat dia awut-awutan gue g suka, lihat dia baik
lagi gue suka, sampai gue berusaha ngelupain dan semuanya menghilang. Dan tak
pernah kucari lagi. Gue berpikir kenapa semudah itu? Dan ku tahu-mudah- karna hanya ‘suka’ not love.
Bicara masalah
cinta g ada habisnya. Pasti panjang, lebar, tinggi, dalam, luas, berliku-liku.
Tapi itulah cinta. Dan inilah kata mereka tentang cinta yang ditulis dalam
Diaryku tersayang…
“Aku tidak tahu, kenapa cinta selalu berarti derita bagi ku, padahal aku merasa tak pernah memberi luka pada orang lain” …. Lebay banget sich gue.
“Cinta itu memang indah namun tiada artinya. Tapi kalau cinta pada sang Pencipta baru ada artinya. Janganlah kita terlena dengan cinta karena bisa membuat seseorang patah hati. Cinta dapat menyediakan lebih dari segudang air mata anak manusia. Hai remaja sadari, kenali diri sebelum kau terjerumus ke dalamnya. lebih baik mencegah dari pada mengobati. Karena mengobati itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan luka hati yang terjebak cinta. Untung jika Allah menegur dan menolong. Jika tidak? Jadikan pengalaman sebagai guru dan teman terbaik.”…. Waduh sahabat semeja gue ini ‘17’ udah kaya ceramah gaya bicaranya.
“Hi,,, who are U?,,, U always in my heart,,, U are the first boy,,, I like it,,, I like him,,, U are the first my love,,, if I’m not wrong,,, But,,, if I’m wrong,,,, U aren’t the first my love,,, U only My Idol.Di Madrasah Aliyah negeri satu2nya di kota K.Kapuas ini telah menjadi saksi betapa aku sudah banyak menyukai laki2 dan tentu banyak dosa pula. Diantara laki-laki yang aku sukai hanya satu laki-laki yang sungguh-sungguh dan benar-benar aku sayang ( I like him) hingga aku sekarang ini duduk di kelas III IPA. Kata –kata yang ku tulis diatas adalah sebagai ungkapan dari semua yang ku rasakan .” ….. Sahabat gue yang satu ini kayanya kalau bahasa sekarang “GALAU” banget. Hohoho.
“Wajarlah kalau kita punya rasa suka/cinta itukan manusiawi tapi bukan untuk diekspresikan tanpa terkendali, semua harus terbimbing sama aturan Allah. Bener g! jamin de!h kalau rasa suka tersebut kita pendeam aza, G di ekspresikan kita G bakalan mati! Buktinya Gue masih OK2 aza tuh. Hanya satu cara buat mengekspresikan cinta kita terhadap lawan jenis yaitu Pernikahan.” …. Kata- kata Guru Matematika gue OK punya!
“Aye sabujurnya kaga understand soal cinta. Tapi bersandarkan pada sains aye yang isut banar ‘n disponsori by pengalaman urang-urang sekitar, cinta itu can bikin itah happy, benci alias muar, smile-smile, karindangan, kuciak-kariah, beken other. Walau G tahu makna sebenarnya, aye jua bisi someone yang menempati posisi 62% in unda heart di antara cwo-cwo yang kenal.” ….. adik kelas satu ini suka banget nyampur-nyampurin bahasa.
“Pertama kali ditembak cwo dengan kata-kata bahasa arab. Aku sayang banget sama dia. Tapi dia mengkhianati aku dengan berselingkuh di depan mataku bersama temanku sendiri. Sedih…sedih rasanya ingin ku bunuh dirinya.” ….. wow,,,wow. Untung kau tak melakukannya sobat. Menurutku itu hiperbol banget.
“Aku sering mengalami cinta semusim. Mungkin banyak banget cowok yang pernah aku sukai. Dan yang terakhir adalah cinta yang tulus dan ikhlas kepada seorang guru, bukan seperti cinta anak kepada orang tua, melainkan layaknya cinta perempuan kepada lawan jenisnya……Tapi perasaan itu kian terkikis tanpa tahu sebabnya. Perasaanku kini seperti debu yang tertipu angin perlahan-lahan akan terbang jauh dan akan habis. Aku tak ingin perasaan itu hilang,,,,,”Ya ampun puitis banget.
“Pejamkan matamu dan dengarkan suara hati. Coba cari dan ikuti petunjuk mata hati. Ia akan membimbingmu mencari sang kekasih nan sejati dan mencintaimu apa adanya.” …. Sobat yang satu ini suka banget bikin puisi.
“Rasa suka, cinta, kagum, muyak kali lah bercampur jadi satu. Habis kayanya tiada hari tanpa melihat wajahnya dari jendela kelasku ini… kalo kena beberapa tahun akan datang bila handak nikah sudah ada calonnya tinggal datangi ja orangnya yang kaya orang Sumatra.” Hei… sobat kurasa sebentar lagi itu akan terjadi.
“Menatap dalamnya cinta…. Hal itu baru saja kurasakan. Dulu ku pikir mencintai hanya sebatas menaruh hati pada orang yang dicinta tanpa tahu maknanya jadi walaupun tergores luka semua bisa di lewati dengan waktu yang singkat. Tapi cintaku dengan ….. berbeda. Aku akan selalu menyayanginya karna dia adalah orang yang sudah memberikan warna masa-masa SMA ku. Dalam panjangnya rel usiaku, hal ini adalah pertama kalinya aku merasakn jatuh cinta sekaligus patah hati.”…. Manis banget cerita sohib satu ini. Gue bisa lihat kegirangannya bila yang dia suka berjalan melewatinya."
“Aduh…. Sakitnya! Air mata pun jatuh dari mataku secara spontan. G habis pikir deh kok cinta bisa bikin sedih kaya gitu ya. Mulai saat itu aku G mau kenal cinta lagi. Biarpun ada cowok yang bilang cinta sama aku,sorry2 aja. Lebih baik jadi teman dari pada jadi pacar.” ,,,, SETUJU.
“Dibalik relung hatiku yang dalam tersimpan satu kenangan indah bersama seorang yang tercinta. Dia pernah jadi milikku dan menghiasi hari-hariku dengan warna-warni kebahagiaan. Baru kali inii aku merasakan kekasih yang sesungguhnya. Tak seperti dulu kali ini ada pengorbanan. Dan jujur meski saat ini dia sudah menjalin cinta dengan yang lain namun aku dengan segenap perasaanku senantiasa s’lalu menjaganya dalam hatiku.” …. Sobat yang ini ceritanya banyak banget pakai inisial.
“Bagiku nie cowok adalah sang pemecah rekor dalam kisah cintaku, karena dialah yang pertama kali nyatain cinta padaku, dia yang pertama kali jadi pacarku, dia yang paling lama mencintaiku, dia juga yang pertama kali melamarku dan memintaku jadi pendamping hidupnya.Dueh,,, Lek, ternyata rasanya dilamar tuch campur aduk, rame rasanya (kaya permen nano-nano aza), rasa dag dig dugnya ampe berhari-hari.” …. Sobat yang baru akrab sama gue sejak kelas III IPA. Padahal kenal pas waktu OSPEK di MTsN. Aneh …. Kenapa yach? Baik dia maupun gue juga bingung.
“Dan untuk saat ini ana G pengen cari jenenge pacar, tapi ana mo cari uang namanya suami gitu. Iyakan Lek. Pacaran setelah menikah gitukan namanya Lek.” …. Iya Mba…. He.
“Tetangga ku idolaku. Sampai sekarang aku yang sudah kelas III yang tinggal menunggu waktu saja aku keluar dari sekolah ini, aku masih mencintainya. Entah sampai kapan penantian ini akan ku jalani. Sampai kapan Lek, aku sendiri tidak tahu dan tidak bisa menjawabnya.” ,,,, sekarang sudah terjawabkan kalau dia bukan jodoh kamu. Buktinya kamu sdh menikah bukan dengan dia. Waktu memang mengubah banyak hal.
“Kalau ditanya pernah G jatuh cinta! Gue bakalan jawab nggak tahu. Soalnya gue G mau bilang gitu. But kalo ditanya suka sama someone, pernah g? gue bakalan jawab “sering”. Tiap liat cowok kece gue pasti seneng liatnya , gue tipe cewek yang cepat bosan. Kalau harus milih bingung milih yang mana.” …. Hati-hati Lo sobat ‘cepat bosan’nya itu berbahaya. Gimana bosannya sama suami Lo. G lucukan. Tapi kalau masalah suka sama lah gue juga banyak yang gue suka. Tapi kalau cinta, tahun 2010 gue ngenal cinta yang benerrrr.
Nah itulah
sederet tulisan cinta yang pernah dimuat di diary bersama. Lucu ya. Keren juga.
G nyangka masih SMA, 17 Gitu Lo udah kaya gitu tulisannya. Tapi kupikir-pikir
waktu SMA tu kalau masalah cinta dramatisir banget. Liat aza tu kata-katanya.
Emosinya turun naik. Bahkan kebanyakan naik. Marahnya, sedihnya, harunya. Pokoknya
pada alay, lebay, dan hiperbol.
Tapi itu lah
remaja, itulah masa SMA, dan itulah 17. Diary ini tuch udah berapa kali gue
baca. G bosan-bosan. Asik aja ngebacanya.
Slamat membaca
ya sobat….
Komentar
Posting Komentar